Jumat, 10 Mei 2024

Adab Berpakaian dalam Islam

 Adab Berpakaian dalam Islam


Seorang muslim dan muslimah memakai pakaian atau sandang baru atau yang lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah ‘azza wa jalla’

dan memintah kebaikan dari apa yang di pakainya serta berlindung dari apa yang di pakainya serta berlindung dari keburukannya.

 

 Adanya berbagai kemajuan teknologi dan perkembangan zaman yang serba canggih dan cepat dapat menghasilakan produk-produk yang beraneka ragam yang digunakan untuk kebutuhan manusia. Salah satu aspek yang sangat  berkembang dan dapat mempengaruhi kehidupan manusia adalah industri pakaian. Pakaian pada dasarnya adalah kebutuhan primer (pokok) yang sangat dibutuhkan oleh manusia di dunia dan perkembanganya cukup signifikan, hal ini terbukti dengan berdirinya pabrik-pabrik pakaian dengan berbagai model dan bahan yang sangat bervariasi diseluruh dunia, khususnya di Indonesia.

 

 Sebagai seorang muslim kita harus melihat kaidah-kaidah berpakaian yang sesuai dengan syari’at islam, supaya apa yang kita kenakan dapat

dipertanggungjawabkan di akhirat kelak dan tidak memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Berbeda dengan zaman sekarang banyak dikenal model yang tidak

sesuai dengan syari’at islam sebagai contoh adalah model pakaian yang dikenal

dengan istilah “you can see” yang artinya kamu boleh melihat, atau bahkan adayang rela mati-matian untuk menaikan bagian bawahnya ke atas dan yang atas rela diturunkan kebawah, atau ada yang mengenangkan baju yang tidak semestinanya dipakai oleh anak TK/SD (pakaian super ketat) hingga terlihatlah apa yang seharusnya tidak terlihat. Naudzubillah min dzalik.Begitu pula dengan kehidupan di kampus yang tentunya tidak terlepas dari peratura-peraturan kampus sendiri. Dimana kampus merupakan salah satu media untuk mencetak kader-kader  penerus bangsa yang menjadi figur dari beberapa kalangan, baik kota maupun desa dan kalangan lainnya. Sehingga masalah berpakain di kampus juga perlu di jaga dan disesuaikan dengan syari’at Islam

 


A. ADAB DALAM BERPAKAIAN DAN BERHIAS

1. Pengertian Adab dalam Berpakaian

Menurut ajaran Islam, berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat, dan sekaligus perhiasan untuk memperindah jasmani seseorang.

Sebagaimana ditegaskan Allah Swt, dalam firman-ya:

 

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Artinya:

"Wahai anak Adam! Susungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagaimu tetpi takwa itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalui ingat." (Q.S. Al-A'raf:26)

Ayat trsebut memberi acuan cara berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat takwa, yaitu untuk menutup aurat dan berpakaian rapi, sehingga tanpak simpati dan berwibawa serta anggun dipandangnya, bukan menggiurkan dibuatnya.

2. Pakaian Wanita

Seorang wanita dinilai berbusana baik dan serasi kalau ia senantiasa menggunakan pakaian yang cocok dengan usia dan kepribadiannya. Pegangan utama yang perlu diperhatikan dalam berpakaian adalah tidak perlu berlebihan dan lebih baik berpakaian sederhana yang menutupi aurat. Menurut ajaran islam, aurat wanita islam ialah seluruh badannya, kecuali muka dan telapak tangan sehingga wajib bagi seorang wanita islam memelihara beberapa bagian badannya

dan menutup dadanya dengan kerudung.


Contoh adab berpakaian dalam berpakaian Didalam ajaran Isalam, berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak hanya sekedar mode atau trend yang mengikuti perkembangan zaman. Islam mengajarkan tata car atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan.

Diantara adab berpakaian dalam pandangan Islam yaitu sebagai berikut:

a. Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian yang islami, yaitu yang dapat menutupi aurat, terutama wanita

b. Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak terkesan kumal dan dekil, yang akan berpengaruh terhadap pergaulan dengan sesame

c. Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru kemudian sebelah kiri

d. Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita

e. Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani, dan atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain

f. Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya

g. Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, disamping bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya

h. Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa terlebih dahulu

 

Syarat-syarat berpakaian bagi wanita antara lain sebagai berikut :

a. Kainnya tidak tipis atau tembus pandang

b. Potongannya tidak ketat

c. Tertutup aurat atau badannya, kecuali muka dan tangannya.

Fungsi pakaian (khusus bagi wanita) antara lain :

a. Menjauhkan wanita dari gangguan atau pelecehan.

b. Membedakan antara wanita berakhlak hina dengan wanita berakhlak mulia.

c. Mencegah timbulnya fitnah bagi kaum wanita.

d. Memelihara kesucian diri dan agama wanita yang bersangkutan


 

3. Pakaian Pria

Ilmu fikih menegaskan bahwa aurat laki-laki adalah diantara pusar sampai lutut sehingga pakaian pria tidak sama dengan pakaian wanita dalam menutupi

auratnya. Firman Allah swt.

 

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

 

Artinya: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemauannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An Nur: 30)

Pakaian lelaki pada lazimnya adalah sebagai berikut:

a. Kemeja dan celana panjang serta dasi.

b. Jas (untuk pakaian resmi).

c. Kemeja batik

d. Pakaian bergaya timu, seperti gamis disertai sorban.

e. Ulama mengharamkan kaum lelaki memakai perhiasan emas dan pakaian

sutra.

 

Untuk mebiasakan diri mempraktikkan adab berpakaian secara Islami,

hendaklah terlebih dahulu untuk perhatikan hal berikut ini:

 

a. Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar niat niat yang baik tidak

tergoyahkan

b. Yakinkan dalam hati bahwa menutup aurat bagi seorang muslim dan muslimah adalah wajib hukumnya, sehingga akan mendapat dosa bagi yang

meninggalkannya

c. Tanamkan keyakinan bahwa Islam tidak bermaksud memberatkan umatnya

dalam berpakaian, bahkan sebaliknya memberikan kebebasan dan perlindungan bagi harkat dan martabat umatnya. Tanamkan rasa bangga telah

berpakaian sesuai ajaran Islam, sebagai perwujudan keimanan yang kuat dri diri seorang muslim/Muslimah


B. ADAB BERHIAS

Berhias artinya berdandan atau merapikan diri baik fisiknya maupun pakiannya. Berhias dalam pandangan Islam adalah suatu kebaikan dan sunah untuk dilakukan, sepanjang untuk ibadah atau kebaikan. Menghiasi diri agar tmpil menarik dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain yang memandangnya, merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim, terutama bagi kaum wanita di hadapan suaminya, dan kaum pria dihadapan istrinya.

Islam tidak umanya berhias dengan cara apa pun, sepanjang tidak melanggar kaidai-kaidah agama atau melanggar kodrat kewanitaan dan kelaki-lakian, serta tidak berlebihan dalam melakukannya. Wanita tidak boleh berhias dengan cara laki-laki, begitu pula dengan sebaliknya laki-laki tidak boleh berhias seperti layaknya wanita. Sebab yang demikian itu dilarang dalam ajaran Islam.

Perhatikan sabda Rasullulah saw, yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib:

"Rasulullah saw, mengutuk (membeci) laiki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki." (H.R. Daruquthni)

Dengan demikian, berhias menurut ajaran Islam harus sesuai dengan adab dan tata cara yang Islami. Sehingga perbuatan menghiasi diri, selain membuat penampilan menjadi indah dan menarik, juga mendapat nilai ibadah dari Allah Swt. Contoh adab dalam berhias:

a. Memakai perhiasan atau alat-alat untuk berhias yang halal dan tidak mengandung efek ketergantungan. Misalnya, alat-alat kecantikan tidak mengandung lemak babi, alcohol tinggi, benda-benda yang mengandung najis dan sebagainya

b. Menggunkan alat-alat atau barang-barang hias sesuai kebutuhan dan

kepantasan, dan tidak berlebihan. Misalnya, menggunakan lipstik melebihi garis bibir, bedak yang terlalu tebal, parfum yang berbau menyengat, dan sebagainya

c. Mendhulukan anggota sebelah kanan, beu kemudian sebelah kiri

d. Berhiaslah untuk tujuan ibadah atau kebaikan, misalnya untuk melaksanakan salat, mengaji, belajar, menyabut suami tercinta, dan sebagainya.

e. Membaca "Basmalah" setiap kali akan memualai berhias, agar mendapatkan berkah dan pahala

f. Membaca doa setiap kali menghadap cermin untuk berhias

 

Untuk dapat mempraktikkan adab berhias secara Islami, hendaknya kamu perhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut :

a. Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar dalam berhias sehari-hari tidak tergoda oleh buju rayu setan yang selalu mengajak berlebihan

b. Tanamkan keyakinan bahwa berhias termasuk ibadah mendapat pahala, sepanjang tidak dipakai maksiat.

c. Tanamkan niat, yang suci bahwa berhias hanya untuk kebaikan semata, menambah kepaercayaan diri, dan mengangkat citra agama,

d. Hindari berhias yang hanya untuk mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain atau bermaksud menggoda orang lain agar tertarik padanya.

e. Mulailah mempraktikkan adab berhias secara islami dari sekarang, agar kelak terbiasa menjadi seorang yang pandai berhias untuk ibadah dan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adab Berpakaian dalam Islam

 Adab Berpakaian dalam Islam Seorang muslim dan muslimah memakai pakaian atau sandang baru atau yang lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan ...