Adab Berpakaian dalam Islam
Seorang muslim dan muslimah memakai
pakaian atau sandang baru atau yang lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan
pujian kepada Allah ‘azza wa jalla’
dan memintah kebaikan dari apa yang di
pakainya serta berlindung dari apa yang di pakainya serta berlindung dari
keburukannya.
Adanya berbagai kemajuan teknologi dan
perkembangan zaman yang serba canggih dan cepat dapat menghasilakan
produk-produk yang beraneka ragam yang digunakan untuk kebutuhan manusia. Salah
satu aspek yang sangat berkembang dan
dapat mempengaruhi kehidupan manusia adalah industri pakaian. Pakaian pada
dasarnya adalah kebutuhan primer (pokok) yang sangat dibutuhkan oleh manusia di
dunia dan perkembanganya cukup signifikan, hal ini terbukti dengan berdirinya
pabrik-pabrik pakaian dengan berbagai model dan bahan yang sangat bervariasi
diseluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Sebagai seorang muslim kita harus melihat
kaidah-kaidah berpakaian yang sesuai dengan syari’at islam, supaya apa yang
kita kenakan dapat
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak dan tidak memicu
hal-hal yang tidak diinginkan. Berbeda dengan zaman sekarang banyak dikenal
model yang tidak
sesuai dengan syari’at islam sebagai contoh adalah model
pakaian yang dikenal
dengan istilah “you can see” yang artinya kamu boleh melihat, atau bahkan adayang rela mati-matian untuk menaikan bagian bawahnya ke atas dan yang atas rela diturunkan kebawah, atau ada yang mengenangkan baju yang tidak semestinanya dipakai oleh anak TK/SD (pakaian super ketat) hingga terlihatlah apa yang seharusnya tidak terlihat. Naudzubillah min dzalik.Begitu pula dengan kehidupan di kampus yang tentunya tidak terlepas dari peratura-peraturan kampus sendiri. Dimana kampus merupakan salah satu media untuk mencetak kader-kader penerus bangsa yang menjadi figur dari beberapa kalangan, baik kota maupun desa dan kalangan lainnya. Sehingga masalah berpakain di kampus juga perlu di jaga dan disesuaikan dengan syari’at Islam
A. ADAB DALAM BERPAKAIAN DAN BERHIAS
1. Pengertian Adab dalam Berpakaian
Menurut ajaran Islam, berpakaian adalah
mengenakan pakaian untuk menutupi aurat, dan sekaligus perhiasan untuk
memperindah jasmani seseorang.
Sebagaimana ditegaskan Allah Swt, dalam firman-ya:
يَٰبَنِىٓ
ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ
وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ
لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Artinya:
"Wahai anak Adam!
Susungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk
perhiasan bagaimu tetpi takwa itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalui ingat." (Q.S. Al-A'raf:26)
Ayat trsebut memberi acuan cara
berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat takwa, yaitu untuk menutup aurat dan
berpakaian rapi, sehingga tanpak simpati dan berwibawa serta anggun
dipandangnya, bukan menggiurkan dibuatnya.
2. Pakaian Wanita
Seorang wanita dinilai berbusana baik
dan serasi kalau ia senantiasa menggunakan pakaian yang cocok dengan usia dan
kepribadiannya. Pegangan utama yang perlu diperhatikan dalam berpakaian adalah
tidak perlu berlebihan dan lebih baik berpakaian sederhana yang menutupi aurat.
Menurut ajaran islam, aurat wanita islam ialah seluruh badannya, kecuali muka
dan telapak tangan sehingga wajib bagi seorang wanita islam memelihara beberapa
bagian badannya
dan menutup dadanya dengan kerudung.
Contoh adab berpakaian dalam
berpakaian Didalam ajaran Isalam, berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup
badan, tidak hanya sekedar mode atau trend yang mengikuti perkembangan zaman.
Islam mengajarkan tata car atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran
agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan.
Diantara adab berpakaian dalam pandangan Islam yaitu
sebagai berikut:
a. Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian yang islami,
yaitu yang dapat menutupi aurat, terutama wanita
b. Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak
terkesan kumal dan dekil, yang akan berpengaruh terhadap pergaulan dengan
sesame
c. Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah
kanan, baru kemudian sebelah kiri
d. Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau
pakaian laki-laki bagi wanita
e. Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani,
dan atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain
f. Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan
ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya
g. Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar
kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, disamping bisa
mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya
h. Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa terlebih
dahulu
Syarat-syarat berpakaian bagi wanita antara lain sebagai
berikut :
a. Kainnya tidak tipis atau tembus pandang
b. Potongannya tidak ketat
c. Tertutup aurat atau badannya, kecuali muka dan
tangannya.
Fungsi pakaian (khusus bagi wanita) antara lain :
a. Menjauhkan wanita dari gangguan atau pelecehan.
b. Membedakan antara wanita berakhlak hina dengan wanita
berakhlak mulia.
c. Mencegah timbulnya fitnah bagi kaum wanita.
d. Memelihara kesucian diri dan agama wanita yang
bersangkutan
3. Pakaian Pria
Ilmu fikih menegaskan bahwa aurat
laki-laki adalah diantara pusar sampai lutut sehingga pakaian pria tidak sama
dengan pakaian wanita dalam menutupi
auratnya. Firman Allah swt.
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ
وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ
اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
Artinya: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman:hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemauannya, yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat." (QS. An Nur: 30)
Pakaian lelaki pada lazimnya adalah sebagai berikut:
a. Kemeja dan celana panjang serta dasi.
b. Jas (untuk pakaian resmi).
c. Kemeja batik
d. Pakaian bergaya timu, seperti gamis disertai sorban.
e. Ulama mengharamkan kaum lelaki memakai perhiasan emas
dan pakaian
sutra.
Untuk mebiasakan diri mempraktikkan adab berpakaian secara
Islami,
hendaklah terlebih dahulu untuk perhatikan hal berikut
ini:
a. Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar niat niat
yang baik tidak
tergoyahkan
b. Yakinkan dalam hati bahwa menutup aurat bagi seorang
muslim dan muslimah adalah wajib hukumnya, sehingga akan mendapat dosa bagi
yang
meninggalkannya
c. Tanamkan keyakinan bahwa Islam tidak bermaksud
memberatkan umatnya
dalam berpakaian, bahkan sebaliknya memberikan kebebasan dan
perlindungan bagi harkat dan martabat umatnya. Tanamkan rasa bangga telah
berpakaian sesuai ajaran Islam, sebagai perwujudan
keimanan yang kuat dri diri seorang muslim/Muslimah
B. ADAB BERHIAS
Berhias artinya berdandan atau
merapikan diri baik fisiknya maupun pakiannya. Berhias dalam pandangan Islam
adalah suatu kebaikan dan sunah untuk dilakukan, sepanjang untuk ibadah atau
kebaikan. Menghiasi diri agar tmpil menarik dan tidak mengganggu kenyamanan
orang lain yang memandangnya, merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim,
terutama bagi kaum wanita di hadapan suaminya, dan kaum pria dihadapan
istrinya.
Islam tidak umanya berhias dengan
cara apa pun, sepanjang tidak melanggar kaidai-kaidah agama atau melanggar
kodrat kewanitaan dan kelaki-lakian, serta tidak berlebihan dalam melakukannya.
Wanita tidak boleh berhias dengan cara laki-laki, begitu pula dengan sebaliknya
laki-laki tidak boleh berhias seperti layaknya wanita. Sebab yang demikian itu
dilarang dalam ajaran Islam.
Perhatikan sabda Rasullulah saw, yang diriwayatkan oleh
Ali bin Abi Thalib:
"Rasulullah saw, mengutuk (membeci) laiki-laki
yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki." (H.R.
Daruquthni)
Dengan demikian, berhias menurut
ajaran Islam harus sesuai dengan adab dan tata cara yang Islami. Sehingga
perbuatan menghiasi diri, selain membuat penampilan menjadi indah dan menarik,
juga mendapat nilai ibadah dari Allah Swt. Contoh adab dalam berhias:
a. Memakai perhiasan atau alat-alat untuk berhias yang
halal dan tidak mengandung efek ketergantungan. Misalnya, alat-alat kecantikan
tidak mengandung lemak babi, alcohol tinggi, benda-benda yang mengandung najis
dan sebagainya
b. Menggunkan alat-alat atau barang-barang hias sesuai
kebutuhan dan
kepantasan, dan tidak berlebihan.
Misalnya, menggunakan lipstik melebihi garis bibir, bedak yang terlalu tebal,
parfum yang berbau menyengat, dan sebagainya
c. Mendhulukan anggota sebelah kanan, beu kemudian sebelah
kiri
d. Berhiaslah untuk tujuan ibadah atau kebaikan, misalnya
untuk melaksanakan salat, mengaji, belajar, menyabut suami tercinta, dan
sebagainya.
e. Membaca "Basmalah" setiap kali akan memualai
berhias, agar mendapatkan berkah dan pahala
f. Membaca doa setiap kali menghadap cermin untuk berhias
Untuk dapat mempraktikkan adab
berhias secara Islami, hendaknya kamu perhatikan terlebih dahulu beberapa hal
berikut :
a. Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar dalam
berhias sehari-hari tidak tergoda oleh buju rayu setan yang selalu mengajak
berlebihan
b. Tanamkan keyakinan bahwa berhias termasuk ibadah
mendapat pahala, sepanjang tidak dipakai maksiat.
c. Tanamkan niat, yang suci bahwa berhias hanya untuk
kebaikan semata, menambah kepaercayaan diri, dan mengangkat citra agama,
d. Hindari berhias yang hanya untuk mengharapkan pujian
dan sanjungan dari orang lain atau bermaksud menggoda orang lain agar tertarik
padanya.
e. Mulailah mempraktikkan adab berhias secara islami dari
sekarang, agar kelak terbiasa menjadi seorang yang pandai berhias untuk ibadah
dan kebaikan.
